Satelit NASA Rekam Jejak Terbang Pesawat

Satelit NASA Rekam Jejak Terbang Pesawat - Satelit milik NASA, Terra, berhasil menangkap citra udara yang memperlihatkan jejak terbang pesawat-pesawat yang melintasi Lautan Atlantik. Lintasan jejak pesawat ini terlihat menyebar melintasi langit di lepas pantai Newfoundland, Canada.

Mengutip laman Daily Mail, bentuk jejak ini tercipta setelah pesawat-pesawat itu meninggalkan partikel ekstra dan sisa uap yang tersisa dari penerbangan pesawat.

NASA menyebut jejak ini bisa bertahan hingga 14 jam. Paling lambat, menurut perhitungan NASA, mencapai empat hingga enam jam.

Foto udara itu sendiri diambil selama dua jam pada 26 Mei 2012. Dua foto dari satelit Terra ini diambil menggunakan Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer, yang digunakan untuk pemotretan awan dan fitur atmosfer.

Adapun jejak yang tertangkap gambar satelit itu adalah jejak penerbangan komersial yang melintasi Atlantik, dari Amerika Utara ke Eropa. Jejak pesawat itu terlihat jelas di awal. Tapi gambaran itu kemudian memudar saat angin meniupkan jejak pesawat ini ke selatan dan timur.

Temperatur dan kelembaban udara juga disebut mempengaruhi lamanya jejak pesawat. Saat udara kering, jejak ini akan terlihat selama beberapa menit. Tapi ketika udara terasa lembab, jejak akan lebih lama terlihat, setelah itu menyebar hingga sulit dikenali bentuk awalnya.

Ahli cuaca mengaku tertarik dengan fenomena lamanya jejak tersebar, karena jejak pesawat ini merefleksikan cahaya matahari dan 'menjebak' radiasi inframerah. Sebaliknya, di langit cerah jejak itu akan mengurangi radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi.

Sedangkan radiasi inframerah bertambah karena diserap atmosfer. Efek berlawanan ini menyebabkan para ahli kesulitan untuk melacak efek jejak penerbangan ini terhadap cuaca.

"Secara umum, jejak ini menciptakan tambahan awan cirrus yang menyelimuti (cover cirrus cloud)," kata Patrick Minnis, peneliti senior di Langley Research Center milik NASA.

"Perkiraan saat ini mengindikasikan bahwa jejak itu memiliki efek pemanasan yang kecil, tapi belum diketahui pertambahan pemanasannya," ucap Minnis.

Pada tahun 2004, Minnis pernah mempublikasi observasi permukaan yang memperlihatkan bahwa awan cirrus yang menyelimuti telah bertambah 3 persen antara 1971 dan 1995 di Amerika Serikat